Jumat, 30 November 2012

My Cup of Coffee

My Cup of Coffee

Just a cup of coffee can make me feel so good. Hampir setiap hari dia selalu setia menemani. Kopi yang cocok selalu mampu memberikan saya perasaan yang nyaman, bersemangat, terinspirasi, bahkan percaya diri. Saat ini saya hampir mendekati titik sugesti dimana jika saya linglung, kurang bersemangat, yang mungkin bisa membantu saya adalah kopi.

Saat sebelum berolah raga, kopi hitam tanpa gula benar-benar sebuah mood booster bagi saya. Lebih semangat, keringat lebih bercucuran, bahkan saya bisa sangat have fun dan nonstop berolahraga hingga 2-3 jam. Mood yang baik setelah minum kopi ditambah dengan mood setelah berolahraga, hasilnya sangat "WOW". Trust me it works!!! You must try it!!!

Kopi juga bisa membantu saya untuk tidak Jet Lag saat kurang tidur. Biasanya yang saya lakukan ketika saya tau harus kurang tidur adalah seperti ini :
Efek kafein pada kopi biasanya baru akan bekerja sekitar 20 menit setelah kita meminumnya.
-- Minum kopi sebelum 20 menit kita tidur tidak akan membuat kita kesulitan untuk tidur. Dan kita pun masih tetap bisa tidur dengan nyenyaknya. Itulah mengapa banyak orang yang bilang, "Saya mah ga ngaruh kalo minum kopi, tetap saja ngantuk", karena memang efek kafein baru akan bekerja sekitar 20 menit setelah kita meminumnya. efek kafein baru akan bekerja ketika kita sudah tertidur, dan itulah yang akan membuat badan kita lebih segar, tanpa harus membangunkan kita.
-- Jangan lupa memasang Alarm untuk membangunkan kita dari tidur. Dan ketika alarm berbunyi, kita pun dapat bangun seperti biasa tanpa mengalami Jet Lag, linglung, pusing, dan lemas.

Setidaknya itu yang biasa saya praktekkan, sebelumnya saya juga pernah membaca tentang ini di sebuah literatur, tetapi saya lupa pernah membacanya di mana. Mudah-mudahan pengalaman ini bisa juga cocok untuk Anda aplikasikan dan membantu membuat keseharian Anda yang penuh aktifitas menjadi lebih menyenangkan.

Asal tetap kenali ketahanan tubuh Anda akan kopi. Minumlah kopi secukupnya dan jangan minum kopi berlebihan karena efeknya justru akan sangat tidak menyenangkan. Sebaiknya minum kopi setelah setidaknya makan sesuatu sebelumnya. Hindari minum kopi dalam keadaan perut benar-benar kosong.

Selamat mencoba dan menjalani hidup lebih menyenangkan. Have a nice day. ;)

Jumat, 12 Oktober 2012

Kampoeng Kopi Banaran

Cerita ini merupakan bagian dari perjalanan saya mengenal kopi di pulau Jawa (4-10 Juli 2012), tepatnya 7 Juli 2012.

Kampoeng Kopi Banaran

Kampoeng Kopi Banaran ini merupakan agrowisata yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero). Terletak di Areal Perkebunan Kopi tepatnya di Jl. Raya Bawen-Solo Km.1,5, Indonesia. Area perkebunan kopi ini memiliki ketinggian 480 – 600m dpl dengan suhu udara cukup sejuk antara 23ºC - 27º C.

Tempat ini memiliki banyak fasilitas sehingga cocok untuk dijadikan pilihan yang sangat seru untuk berlibur bersama keluarga atau teman-teman.

Fasilitas Kampoeng Kopi Banaran

Fasilitas yang menurut saya paling seru di sini adalah Kereta Wisatanya. Dengan biaya Rp.50.000,- per orang. Kita bisa mengelilingi kebun kopi dengan menaiki kereta wisata sambil menikmati pemandangan alam yang indah. Perjalanan mengelilingi kebun kopi Banaran sangat menyenangkan, apalagi sepanjang perjalanan mengelilingi kebun kopi, kita juga dapat melihat pemandangan indah Rawa Pening, dan Gunung Telomoyo. Bila cuaca sedang cerah, kita juga bisa melihat Gunung Merbabu.

Kereta Wisata Kampoeng Kopi Banaran

Pemandangan Rawa Pening Dilihat Dari Kebun Kopi Banaran

Kebun kopi Banaran ini luasnya sekitar 400 hektar. Tanaman kopi yang ditanam di sini seluruhnya adalah jenis Robusta. Terdapat 1500 tanaman kopi dengan pohon Melanding sebagai pohon pelindungnya. Terdapat pohon pelindung lain yaitu Sengon yang masih dalam percobaan. Di kebun ini juga ditanami pohon karet yang produktif, pohon buah-buahan lokal seperti jeruk, dan pohon coklat sebagai pelengkap (tidak produktif).

Robusta Banaran

Setelah lelah mengelilingi kebun kopi, kita bisa bersantai sambil menikmati kopi Bandaran di Coffee House Kampoeng Kopi Banaran. Pada nomor meja, ada kata-kata yang mengusik saya mengenai pilihan akan menu-menu di sini berdasarkan citra diri dan personality pemesannya.

Selera Personal

Pada kunjungan ke Coffee House Banaran kali ini, saya memesan Banaran Black Coffee, yaitu Ekstrak kopi grade 1 Java Robusta Coffee seharga Rp.16.000,-. Kopinya lebih pekat tanpa ampas, dan terdapat sedikit busa kopi. Warna putih kecoklatan adalah busa kopi yang menutupi warna air seduhan kopi yang hitam. Memang biasanya terdapat sedikit busa kopi, pada kopi yang dibuat dengan mesin espresso. Kopi robusta yang terasa chocolaty dan ber-body medium ini, meninggalkan after taste yang long bitter.

Banaran Black Coffee

Keinginan untuk masih ingin bersantai lebih lama dan merasakan lagi kopinya, membuat saya memesan kopi lagi. Saya mencoba Banaran Spesial, seharga Rp.7.500,-.

Banaran Spesial

Ekstrak kopi pekat tanpa ampas Banaran Spesial ini rasanya sama dengan Banaran Black Coffee namun terasa sedikit lebih light, dan lebih sweet. Tebakan saya, hal ini mungkin dikarenakan Banaran Black Coffee dibuat dengan mesin espresso sehingga membuat karakter pahit kopi robustanya lebih terasa. Sedangkan, Banaran Spesial ini mungkin diseduh dengan kertas filter, sehingga menyebabkan rasa sweet yang tertinggal sedikit pada kopinya.

Pisang Goreng Madu

Daaan... Pisang Goreng Madu adalah cemilan favorit saya di Coffee House Banaran ini (sampai nambah 2x). Cemilan seharga Rp.8.000,- ini adalah pisang goreng yang dioles madu, dan ditambah buah cherry. Sangat cocok dinikmati bersama hangat dan nikmatnya kopi Banaran.

Kopi Banaran

Anda juga dapat membawa Kopi Banaran ini pulang untuk dapat dinikmati di rumah atau sebagai oleh-oleh.

Cerita Perjalanan ke Kampoeng Kopi Banaran

Kampoeng Kopi Banaran, perjalanan menemui dan mengenal kopi yang benar-benar menyenangkan.

Fakta Kopi

Jumat, 14 September 2012

Bali Coffee, Semerbak Coffee Premium

Pagi ini saya mencoba kopi yang sangat unik yang membuat saya langsung bersemangat ingin menulisnya. Saya tergerak ingin menulisnya karena saya sangat suka keunikan rasanya, sangat pas di lidah saya. Saat ini pun sensasi menyeruputnya masih berbekas di ingatan saya. Kopi ini adalah Bali Coffee, Kopi Tubruk Semerbak Coffee.

Bali Coffee, Semerbak Coffee Premium

Pada labelnya dituliskan Kopi Tubruk Semerbak Coffee ini terbuat dari biji kopi pilihan kualitas tinggi dari perkebunan di Indonesia. Biji kopi arabica dan robusta disangrai dan diolah secara profesional untuk menghasilkan aroma yang kaya dan rasa yang nikmat. Diproduksi oleh PT.Dwimitra Semerbak Artamulia, Depok, West Java, Indonesia. www.SemerbakCoffeeStore.com

Kopi ini sebenarnya sudah merupakan percampuran dari kopi bubuk, gula, creamer, dan flavor. Walaupun saya adalah seorang yang lebih menyukai minum kopi murni tanpa campuran apapun, namun kadangkala saya juga sering mencoba-coba campuran hidangan minuman kopi yang menurut saya menarik dan tidak ada salahnya untuk dicoba. Menurut saya, kopi ini rasanya unik, menarik, asam kopi Balinya terasa, rasanya seperti jeruk bercampur dengan flavor chocolaty dan body coffee yang medium bold. After taste nya yang light bercampur dengan rasa gula dan creamer membuat sensasi meminumnya tidak membosankan.

Bali Coffee, Semerbak Coffee Premium 2

Selera bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan. Saya memang belum menjadi penguji rasa kopi bersertifikat, tapi itulah gambaran rasa kopi ini yang saya coba citrakan dalam kata-kata. Tidak ada salahnya apabila suatu hari Anda juga ikut mencobanya.

Rabu, 29 Agustus 2012

Langsing dan Sehat dengan Kopi

Coffee Is My Life Style copy

Tulisan ini adalah pengalaman saya sendiri tentang perjuangan saya untuk menjadi langsing. Jujur, dulu saya memang pernah mencoba berbagai cara untuk menjadi langsing, mulai dari mencoba berbagai obat-obatan pelangsing, akupuntur, suntik langsing, hingga tanam benang langsing. Namun yang saya dapatkan hanyalah berat badan saya kembali lagi dengan cepat ke bobot semula.

Tidak hanya itu, ada beberapa efek lanjutan yang tersisa walaupun kita sudah berhenti memakainya. Untuk obat-obatan pelangsing, yang saya rasakan adalah sulit untuk buang air besar (BAB) secara alami selama beberapa hari. Pada minggu-minggu awal saya berhenti mengkonsumsi obat langsing, BAB saya menjadi tidak lancar. Dan saya pun merasa tidak percaya diri akan mampu menahan segala macam cobaan makanan enak yang ada di depan mata saya. Nafsu makan saya menjadi menggila. Butuh keinginan yang kuat untuk mengembalikan percaya diri saya dalam menahan segala cobaan makanan enak tersebut. Saya pernah mendengar cerita, banyak para pengkonsumsi obat langsing yang beresiko tinggi terkena penyakit parkinson pada saat usianya di atas 40 tahun. (http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Parkinson)

Akupuntur dan penyuntikan membuat sekujur tubuh saya menjadi lebam kebiruan yang cukup lama dihilangkan. Efek akupuntur dan suntik dalam membuat tubuh langsing tidak dapat terlalu lama, hanya sekitar tiga hari. Selama tiga hari berat badan saya memang turun dan nafsu makan menjadi berkurang. Namun, setelah itu balas dendam lah yang terjadi. Nafsu makan menjadi menggila, belum lagi efek biru lebam yang tidak kunjung hilang.

Untuk tanam benang langsing, metodenya adalah ditanamnya sejenis benang protein di bawah kulit pada titik-titik akupuntur. Metode ini memberi efek yang lebih lama daripada akupuntur. Benang-benang protein tadi lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya menyatu dengan tubuh. Namun,yang saya rasakan, metode ini tidak hanya meninggalkan efek kebiruan pada kulit, tapi parahnya efek yang aneh saya rasakan juga pada jaringan otot saya. Untuk beberapa minggu, setiap saya mengubah posisi tubuh saya dari posisi duduk ke posisi berdiri, saya merasa selalu seperti 'kesetrum' atau tersengat listrik pada kaki kiri yang ditanam benang langsing. Mungkin hal ini dikarenakan terjadi kesalahan saat benang langsing ditanam. Saya merasa sangat tersiksa sekali saat itu, sampai-sampai saya harus bolak balik ke tukang urut.

Langsing dan Sehat dengan Kopi

Photo di atas adalah photo bersama kekasih saya sebelum saya langsing. Saat itu berat badan saya sekitar 70 kg dengan tinggi badan 176 cm.

Ya, pengalaman memang guru yang paling berharga, dan kesalahan adalah pukulan yang paling 'menohok'. Akankah Anda mencoba janji-janji semu yang menjanjikan jalan pintas itu? Sebaiknya tidak perlu Anda coba, karena itulah tujuan saya menulis artikel ini. Tidak ada hal yang instan, bahkan kopi instan pun butuh waktu riset bertahun-tahun hingga dapat dinikmati instan oleh penikmatnya. Easy come, easy go. Jalan yang mudah hanyalah jalan buntu.

Saya pun akhirnya bertemu dengan sahabat lama saya. Sahabat yang saya sepelekan cukup lama. Sahabat yang semakin saya mencari tahu tentangnya, semakin saya mencintainya. Sahabat saya itu adalah kopi.

Sebenarnya sudah cukup lama saya menjadi penikmat kopi, yaitu sekitar kelas 6 SD (Sekolah Dasar), saat sedang gencar-gencarnya belajar untuk ujian masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama). Saya mulai dengan kopi instan. Kopi saya harus dicampurkan gula, atau saya tidak dapat meminumnya karena terlalu pahit.

Namun saat ini saya tersadar, ternyata kopi dapat lebih kita kenali keistimewaannya jika kita meminumnya tanpa gula. Dan kopi tanpa gula ternyata memang sangat efektif untuk membuat tubuh kita menjadi langsing. Saya selalu memulai hari dengan secangkir kopi. Saya biasa meminumnya saat sarapan bersama dengan menu makanan yang lain. Usahakan jangan langsung meneguk kopi saat perut masih dalam keadaan kosong sama sekali.

Kopi sangat baik untuk diminum sebelum beraktifitas, atau sebelum berolahraga. Pasalnya, kopi dapat membuat kita lebih berenergi dan bersemangat saat beraktifitas. Kafein pada kopi dapat membantu membakar lemak dan meningkatkan metabolisme tubuh kita. Kopi mampu melancarkan buang air besar (BAB). Selain itu, Kopi juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit parkinson, dan kanker payudara. Demi tubuh langsing Anda, cobalah untuk meminumnya tanpa gula.

Ketahanan tubuh seseorang akan kafein memang berbeda-beda. Ada yang kuat meminum kopi, ada pula yang tidak. Saya sendiri biasa minum kopi tanpa gula 1-2 cangkir sehari. Berat badan saya pun sekarang sudah turun menjadi 52 kg dengan tinggi badan 176 cm. Saya menyarankan, janganlah minum kopi berlebihan, karena efek kafeinnya yang menguntungkan justru akan merugikan jika dikonsumsi berlebihan. Tanda yang dirasakan jika kita mengkonsumsi kopi berlebihan adalah : terasa pusing, mual, jantung berdebar, dan gelisah. Jika sudah merasakan salah satu diantaranya, pertanda kopi sudah lebih dari cukup untuk dikonsumsi hari ini. Anda dapat kembali mengkonsumsi kopi lagi keesokan harinya setelah kondisi tubuh Anda dirasakan lebih baik.

Dengarkan tubuh Anda, jangan memaksakan diri. Seimbangkan diet Anda dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik, berolahraga, dan istirahat yang cukup. Seseorang yang tidak mampu mengendalikan makanannya, ia hampir tidak dapat mengendalikan segalanya. Jadi, kuatkanlah tekad Anda untuk mendapatkan tubuh idaman yang langsing dan sehat.

Langsing dan Sehat dengan Kopi 2

Selasa, 28 Agustus 2012

Membedakan Kopi Luwak, Asli atau Palsu

*Photo diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Kopi_Luwak

Luwak, berasal dari bahasa suku Jawa. Luwak merupakan hewan sejenis musang yang juga menyukai buah kopi yang sudah matang berwarna merah. Pencernaan hewan luwak ini kurang sempurna, karenanya biji kopi yang telah dimakannya akan dikeluarkan lagi bersama fesesnya (kotorannya). Biji kopi ini merupakan biji kopi pilihan yang telah melewati proses fermentasi yang berbeda di tubuh luwak. Itulah mengapa Kopi Luwak ini memiliki cita rasa istimewa yang berbeda dibandingkan kopi biasa.

Kopi Luwak saat ini merupakan kopi termahal di dunia. Kopi yang pertama dikenal berasal dari Indonesia ini harganya dapat mencapai jutaan rupiah. Jangan mudah terkecoh dengan sebutan Kopi Luwak, karena saat ini banyak beredar Kopi Luwak palsu di pasaran. Modusnya adalah dengan menggunakan biji kopi biasa yang masih berkulit tanduk, lalu ditambahkan dengan bahan yang agak berbau, zat perekat, dan kotoran. Setelah itu, campuran tersebut dimasukkan ke dalam slang berdiameter 2-4 cm, lalu dikeluarkan kembali. Teknik tersebut dilakukan untuk mengesankan bahwa kopi tersebut adalah benar-benar yang berasal dari hasil feses (kotoran) hewan luwak. Banyak konsumen yang terkecoh, karena itu kita harus selalu waspada.

Berikut ciri-ciri fisik biji Kopi Luwak yang asli :
1. Perhatikan bahwa kopi yang masih berkulit tanduk berwarna kuning kecokelatan dan relatif homogen.
2. Setelah kulit tanduk dan kulit ari dikupas, biasanya terlihat biji hijau agak mengkilap. Biji hijau tersebut kelihatan lebih padat. Untuk jenis robusta akan menyerupai warna biji arabika, kecuali bagian center cut dan perutnya.
3. Biji kopi luwak relatif lebih berat dari pada jenis biji kopi biasa.
4. Jika biji kopi dimasukkan ke dalam air, semua biji kopi akan tenggelam.

Berdasarkan referensi dari internet, saat ini telah ditemukan enzim tiruan yang menyerupai enzim Luwak untuk memproduksi Kopi Luwak. Namun pastinya, proses yang paling alami adalah yang terbaik.

Membedakan Kopi Luwak, Asli atau Palsu


Referensi :
Buku:
Panggabean, Edy, Mengeruk Untung dari Bisnis Kopi Luwak, Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2011

Internet:
http://en.wikipedia.org/wiki/Kopi_Luwak

Minggu, 12 Agustus 2012

Kopi Aroma, Bandung (Bagian 3)

Cerita ini merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu
Kopi Aroma, Bandung (Bagian 1)
Kopi Aroma, Bandung (Bagian 2)

Kopi Aroma 250 Gram

Untuk kopi yang sangat istimewa ini pun dijual dengan harga yang terjangkau yaitu Rp.12.500,- untuk Kopi Robusta 250 gram, dan Rp.17.500,- untuk Kopi Mokka Arabika 250 gram. Pak Widya bilang, "Kopi saya cukup terjangkau harganya, karena tidak ada perantara dan tidak mengenal korupsi, saya jujur menjual kopi dengan harga selayaknya berapa ia harus dijual".

Pak Widya tidak menyarankan untuk membelinya langsung dalam jumlah banyak, cukup untuk konsumsi seminggu agar kondisi kopi yang untuk diminum masih tetap terjaga keistimewaannya. Bahkan tiap orang hanya boleh membeli maksimal 10 kg per harinya.
Saya pun membeli beberapa kopi Mokka Arabika dan Robustanya untuk konsumsi saya dan oleh-oleh untuk beberapa teman.

Sesampainya di rumah, saya pun langsung memasukkan kopinya ke dalam toples kedap udara, sesuai petunjuk berbahasa Indonesia ejaan lama yang terdapat pada bungkus kertas kemasannya. Akhirnya waktunya merasakan nikmatnya Kopi Aroma.

Nikmatnya Kopi Aroma_Mokka Arabika

Harum kopi Mokka Arabikanya setelah digiling sangat luar biasa. Menurut indra saya yang awam, saya merasakan aroma coklat, manis, dan rempah-rempah.
Saking senangnya saya coba kopinya dalam berbagai cara penyajian, sambil belajar membuat kopi. Kopinya dibuat espresso, disaring menggunakan filter, atau di tubruk seduh langsung dengan air panas. Saya mencoba menggambarkan menurut indra saya yang awam, rasa nya chocolaty, herbs, dan earthy. Body nya light. Tingkat keasamannya rendah-medium. Dan yang paling membuat saya ingat kopi hasil panggangan Pak Widya ini adalah aftertaste nya yang long lasting,yaitu bitter-sour.

Untuk Robustanya, sekali lagi saya mencoba menggambarkan menurut indra saya yang awam : aroma dan rasanya earthy, herbs. Body nya light. Aftertaste long lasting bitter. Dan kopinya bukanlah jenis kopi yang mudah membuat pusing atau mual, namun tetap mampu membuat peminumnya segar dan terjaga.

Ampas Kopi Aroma pada Kertas Penyaring

Semakin saya tahu proses estafet kopi yang begitu panjang, butuh kerja keras, kesabaran, dan kelembutan, saya semakin mencintai dan menghargai kopi ataupun hal kecil lainnya di dunia ini.

Terimakasih Pak Widya untuk kejujuran, kesederhanaan, dan kerendahan hati yang telah diperlihatkan dan disampaikan. Walaupun hanya pertemuan yang singkat, tapi sangat berkesan. Ada kata-kata yang diucapkan Pak Widya waktu itu, yang juga sangat berkesan bagi saya, "Hidup ini yang penting adalah jujur, tanggung jawab sama yang di Atas (Tuhan), jadi kita bisa hidup dengan tenang, kapan pun kita dipanggil oleh-Nya kita akan siap".

Kopi Aroma, Bandung (Bagian 2)

Cerita ini merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu Kopi Aroma, Bandung (Bagian 1)

Pabrik Kopi Aroma 1

Di halaman belakang pabrik, biji kopi hijau yang baru datang dari daerahnya dijemur dengan cara tradisional di bawah sinar matahari selama 3-4 hari, sampai kadar air kopi mencapai 9-10%. Kemudian kopi disimpan di gudang selama 8 tahun untuk kopi Arabika dan 5 tahun untuk kopi Robusta. Tujuan mengapa kopinya harus disimpan selama itu adalah agar asam yang ada di kopi bisa hilang, jadi meskipun kopinya diminum sebelum makan, tidak akan menyebabkan sakit perut. Proses penyimpanan selama itu juga membuat kadar kafein yang terdapat pada kopi semakin rendah dan cita rasa kopi semakin mantab. "Simple, but patient", kata Pak Widya.

Kopi Dijemur di Halaman Belakang

.

.

.

Setelah 5-8 tahun di gudang, kopi langsung di panggang dengan alat panggang kopi yang sudah dipakai sejak tahun 1936. Lama memanggang Kopi Aroma adalah sekitar 2 jam. Alat panggang ini masih menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya. Kayu yang digunakan adalah kayu karet. Kayu karet ini digunakan karena asapnya memberikan efek berupa aroma khusus terhadap kopi yang dipanggang. Itulah mengapa Pabrik Kopi Aroma selalu menyediakan kopi matang berkualitas internasional.

Alat Roasting Kopi Aroma

.

Pabrik kopi aroma memanggang kopinya setiap hari. Untuk memberikan kualitas kopi yang terbaik, kopi yang dijual di sini adalah kopi yang baru dipanggang.

Masih ada cerita selanjutnya mengenai Kopi Aroma di Kopi Aroma, Bandung (Bagian 3)