Sabtu, 28 Juli 2012

Minum Kopi di Bulan Ramadhan

Kopi Aroma


Akhirnya tiba juga bulan Ramadhan. Saatnya kita berpuasa selama sebulan penuh.

Saya ingin selalu ngopi saat berpuasa tapi banyak yang bilang minum kopi pada saat berpuasa dapat membuat dehidrasi. Sempat beberapa hari di awal puasa saya tidak ngopi karena takut merasa haus saat berpuasa, tapi akhirnya saya tetap tergiur untuk minum kopi dan mulai tetap ngopi pada saat sahur dan buka. Dan yang saya rasaan saya malah merasa lebih segar saat berpuasa, tidak merasa haus dan dehidrasi. Bahkan saya bisa lebih semangat dalam beraktifitas dan beribadah. Saya pikir, mungkin bisa jadi ini ada pengaruhnya dengan sugesti.

Yang saya tahu memang ketahanan tubuh akan kafein berbeda-beda pada tiap orang. Ada orang yang bisa merasa kalang kabut jantung berdebar kencang, sulit tidur, pusing, mual, sakit perut walaupun baru minum sedikit kopi. Tapi ada juga yang baik-baik dan tenang-tenang saja walaupun sudah minum kopi robusta 4 gelas dalam sehari. Wowww, saya pun tidak sampai sekuat itu minum kopi. Walaupun saya pencinta kopi, tapi saya selalu berprinsip lebih baik minum kopi tidak berlebihan tiap hari untuk merasa sehat,segar dan bugar daripada minum kopi berlebihan hingga sakit dan tidak dapat minum kopi lagi dalam jangka waktu yang cukup lama. Dan memang sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.

Karena penasaran saya mulai mencari tahu, aman tidak sih minum kopi saat berpuasa. Dan ternyata banyak penelitian yang membuktikan hal yang berbeda-beda. Ada pula yang membuktikan bahwa konsumsi kafein tidak signifikan mempengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan. Ini juga disebabkan karena efek kafein pada tiap orang berbeda-beda. Terdapat juga penelitian lain yang mengatakan bahwa jumlah kafein yang berlebihan (lebih dari 360 mg, yaitu kira-kira sekitar 4-5 gelas kopi) baru akan mempengaruhi jumlah keluarnya urin. Terdapat juga penelitian lain yang mengatakan bahwa kafein dapat meningkatkan laju urinasi pada seseorang tergantung kondisi per-orang apakah kafein dikonsumsi secara rutin atau sesekali tapi banyak. Jika orang tersebut mengkonsumsi kafein secara rutin, tubuhnya akan lebih beradaptasi dengan efek yang dapat disebabkan oleh kafein.

Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil. Tidak perlu khawatir minum kopi saat berpuasa, asal jangan berlebihan. Selamat berpuasa. :)

Kamis, 19 Juli 2012

Kopi Joss Lek Man (Yogyakarta, Indonesia)

My Java Coffee Tour (Part 1, July 4th - 10th 2012)

Every day is holiday for me. I do what I like, full time. Beberapa waktu lalu saya memutuskan untuk melakukan perjalanan di sekitar pulau Jawa, Indonesia. Walaupun saya pergi seorang diri, itu sama sekali tidak memupuskan semangat saya dalam melakukan perjalanan untuk mengenal kopi lebih jauh lagi. Perjalanan ini saya namakan "My Java Coffee Tour"

Dari Jakarta, saya meluncur ke Yogyakarta dengan kereta. Seperti di tiap daerah, kopi selalu punya cerita, begitu pula di Yogyakarta. Dan yang paling unik yang tidak boleh terlewatkan adalah Kopi Joss Lek Man, yang terletak di dekat stasiun Tugu. Di sekitar Kopi Joss Lek Man ini banyak juga pedagang yang menjual Kopi Joss. Tapi jika ingin yang benar-benar otentik dan original kopi joss nya, jangan mudah terkecoh, Kopi Joss Lek Man inilah pendahulu yang paling asli.

Angkringan Kopi Joss Lek Man


Lek Man yang bernama asli Siswo Raharjo merupakan putra Mbah Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an. Warung berkonsep angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lek Man tahun 1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain.

Teko Lek Man


Tempat ini sangat sederhana, layaknya angkringan-angkringan di pinggir jalan. Peralatan-peralatan memasak, baik teko, piring dan lainnya pun sangat sederhana. Namun pengunjungnya sangatlah ramai. Itu pun saya datang lebih awal sekitar pukul 16.00 wib, dimana angringan-angkringan lainnya di sekitar angkringan Lek Man ini masih belum dibuka. Namun pengunjung angkringan Lek Man sudah sangat ramai. Angkringan ini akan lebih sangat ramai lagi pengunjungnya ketika malam hari.

Tiupan Lek Man


Kopi yang dipakai Lek Man adalah kopi Robusta yang Lek Man beli dari penjual kopi langganannya di pasar. Dan arang yang dimasukkan ke dalam kopi ini adalah arang yang benar-benar membara yang dibakar di peralatan sederhana miliknya.

Kopinya dibuat dengan cara sederhana, kopi bubuk dan gula dicampur bersama dengan air panas lalu diaduk. Arang yang diambil dari tempat pembakarannya, ditiup terlebih dahulu guna mengurangi abu dari arang dan membuat arang menjadi lebih membara, kemudian langsung dicelupkan ke dalam kopi.

Arang Siap Masuk Kopi Joss


Arang Masuk Kopi Joss


Begitu arang membara tadi masuk ke dalam kopi, otomatis air dari kopi yang telah diseduh akan mematikan bara dari arang sehingga menghasilkan kepulan asap kopi joss yang khas.

kopi joss berasap


Tak perlu ragu dan takut sakit perut bila meminum kopi bercampur arang membara ini, karena ternyata ide memasukkan arang ke dalam kopi ini sudah ada sejak jaman nenek moyang. Konon katanya Raja-Raja Jawa sangat menyukainya dan biasanya diminum untuk mengobati sakit perut karena dipercaya mampu menyerap racun-racun di dalam perut. Katanya,jika kita mencelupkan arang ke dalam air berkaporit tinggi, kaporitnya akan segera terserap oleh arang. Dan menurut penelitian mahasiswa Universitas Gadjah Mada(UGM),ternyata arang mampu menyerap kafein yang ada pada kopi.

Kopi Joss Lek Man


Di kalangan pencinta kopi international, Kopi Joss sudah dikenal melegenda karena Kopi Joss ini pun sering hadir di kompetisi-kompetisi barista international.
Jadi bagi Anda yang belum pernah mencicipi bagaimana uniknya Kopi Joss, jangan lupa mencicipinya bila berkunjung ke Yogyakarta, Indonesia.