Kampoeng Kopi Banaran ini merupakan agrowisata yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero). Terletak di Areal Perkebunan Kopi tepatnya di Jl. Raya Bawen-Solo Km.1,5, Indonesia. Area perkebunan kopi ini memiliki ketinggian 480 – 600m dpl dengan suhu udara cukup sejuk antara 23ºC - 27º C.
Tempat ini memiliki banyak fasilitas sehingga cocok untuk dijadikan pilihan yang sangat seru untuk berlibur bersama keluarga atau teman-teman.
Fasilitas yang menurut saya paling seru di sini adalah Kereta Wisatanya. Dengan biaya Rp.50.000,- per orang. Kita bisa mengelilingi kebun kopi dengan menaiki kereta wisata sambil menikmati pemandangan alam yang indah. Perjalanan mengelilingi kebun kopi Banaran sangat menyenangkan, apalagi sepanjang perjalanan mengelilingi kebun kopi, kita juga dapat melihat pemandangan indah Rawa Pening, dan Gunung Telomoyo. Bila cuaca sedang cerah, kita juga bisa melihat Gunung Merbabu.
Kebun kopi Banaran ini luasnya sekitar 400 hektar. Tanaman kopi yang ditanam di sini seluruhnya adalah jenis Robusta. Terdapat 1500 tanaman kopi dengan pohon Melanding sebagai pohon pelindungnya. Terdapat pohon pelindung lain yaitu Sengon yang masih dalam percobaan. Di kebun ini juga ditanami pohon karet yang produktif, pohon buah-buahan lokal seperti jeruk, dan pohon coklat sebagai pelengkap (tidak produktif).
Setelah lelah mengelilingi kebun kopi, kita bisa bersantai sambil menikmati kopi Bandaran di Coffee House Kampoeng Kopi Banaran. Pada nomor meja, ada kata-kata yang mengusik saya mengenai pilihan akan menu-menu di sini berdasarkan citra diri dan personality pemesannya.
Pada kunjungan ke Coffee House Banaran kali ini, saya memesan Banaran Black Coffee, yaitu Ekstrak kopi grade 1 Java Robusta Coffee seharga Rp.16.000,-. Kopinya lebih pekat tanpa ampas, dan terdapat sedikit busa kopi. Warna putih kecoklatan adalah busa kopi yang menutupi warna air seduhan kopi yang hitam. Memang biasanya terdapat sedikit busa kopi, pada kopi yang dibuat dengan mesin espresso. Kopi robusta yang terasa chocolaty dan ber-body medium ini, meninggalkan after taste yang long bitter.
Keinginan untuk masih ingin bersantai lebih lama dan merasakan lagi kopinya, membuat saya memesan kopi lagi. Saya mencoba Banaran Spesial, seharga Rp.7.500,-.
Ekstrak kopi pekat tanpa ampas Banaran Spesial ini rasanya sama dengan Banaran Black Coffee namun terasa sedikit lebih light, dan lebih sweet. Tebakan saya, hal ini mungkin dikarenakan Banaran Black Coffee dibuat dengan mesin espresso sehingga membuat karakter pahit kopi robustanya lebih terasa. Sedangkan, Banaran Spesial ini mungkin diseduh dengan kertas filter, sehingga menyebabkan rasa sweet yang tertinggal sedikit pada kopinya.
Daaan... Pisang Goreng Madu adalah cemilan favorit saya di Coffee House Banaran ini (sampai nambah 2x). Cemilan seharga Rp.8.000,- ini adalah pisang goreng yang dioles madu, dan ditambah buah cherry. Sangat cocok dinikmati bersama hangat dan nikmatnya kopi Banaran.
Anda juga dapat membawa Kopi Banaran ini pulang untuk dapat dinikmati di rumah atau sebagai oleh-oleh.
Kampoeng Kopi Banaran, perjalanan menemui dan mengenal kopi yang benar-benar menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar