Minggu, 12 Agustus 2012

Kopi Aroma, Bandung (Bagian 2)

Cerita ini merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu Kopi Aroma, Bandung (Bagian 1)

Pabrik Kopi Aroma 1

Di halaman belakang pabrik, biji kopi hijau yang baru datang dari daerahnya dijemur dengan cara tradisional di bawah sinar matahari selama 3-4 hari, sampai kadar air kopi mencapai 9-10%. Kemudian kopi disimpan di gudang selama 8 tahun untuk kopi Arabika dan 5 tahun untuk kopi Robusta. Tujuan mengapa kopinya harus disimpan selama itu adalah agar asam yang ada di kopi bisa hilang, jadi meskipun kopinya diminum sebelum makan, tidak akan menyebabkan sakit perut. Proses penyimpanan selama itu juga membuat kadar kafein yang terdapat pada kopi semakin rendah dan cita rasa kopi semakin mantab. "Simple, but patient", kata Pak Widya.

Kopi Dijemur di Halaman Belakang

.

.

.

Setelah 5-8 tahun di gudang, kopi langsung di panggang dengan alat panggang kopi yang sudah dipakai sejak tahun 1936. Lama memanggang Kopi Aroma adalah sekitar 2 jam. Alat panggang ini masih menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya. Kayu yang digunakan adalah kayu karet. Kayu karet ini digunakan karena asapnya memberikan efek berupa aroma khusus terhadap kopi yang dipanggang. Itulah mengapa Pabrik Kopi Aroma selalu menyediakan kopi matang berkualitas internasional.

Alat Roasting Kopi Aroma

.

Pabrik kopi aroma memanggang kopinya setiap hari. Untuk memberikan kualitas kopi yang terbaik, kopi yang dijual di sini adalah kopi yang baru dipanggang.

Masih ada cerita selanjutnya mengenai Kopi Aroma di Kopi Aroma, Bandung (Bagian 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar