Jumat, 30 November 2012

My Cup of Coffee

My Cup of Coffee

Just a cup of coffee can make me feel so good. Hampir setiap hari dia selalu setia menemani. Kopi yang cocok selalu mampu memberikan saya perasaan yang nyaman, bersemangat, terinspirasi, bahkan percaya diri. Saat ini saya hampir mendekati titik sugesti dimana jika saya linglung, kurang bersemangat, yang mungkin bisa membantu saya adalah kopi.

Saat sebelum berolah raga, kopi hitam tanpa gula benar-benar sebuah mood booster bagi saya. Lebih semangat, keringat lebih bercucuran, bahkan saya bisa sangat have fun dan nonstop berolahraga hingga 2-3 jam. Mood yang baik setelah minum kopi ditambah dengan mood setelah berolahraga, hasilnya sangat "WOW". Trust me it works!!! You must try it!!!

Kopi juga bisa membantu saya untuk tidak Jet Lag saat kurang tidur. Biasanya yang saya lakukan ketika saya tau harus kurang tidur adalah seperti ini :
Efek kafein pada kopi biasanya baru akan bekerja sekitar 20 menit setelah kita meminumnya.
-- Minum kopi sebelum 20 menit kita tidur tidak akan membuat kita kesulitan untuk tidur. Dan kita pun masih tetap bisa tidur dengan nyenyaknya. Itulah mengapa banyak orang yang bilang, "Saya mah ga ngaruh kalo minum kopi, tetap saja ngantuk", karena memang efek kafein baru akan bekerja sekitar 20 menit setelah kita meminumnya. efek kafein baru akan bekerja ketika kita sudah tertidur, dan itulah yang akan membuat badan kita lebih segar, tanpa harus membangunkan kita.
-- Jangan lupa memasang Alarm untuk membangunkan kita dari tidur. Dan ketika alarm berbunyi, kita pun dapat bangun seperti biasa tanpa mengalami Jet Lag, linglung, pusing, dan lemas.

Setidaknya itu yang biasa saya praktekkan, sebelumnya saya juga pernah membaca tentang ini di sebuah literatur, tetapi saya lupa pernah membacanya di mana. Mudah-mudahan pengalaman ini bisa juga cocok untuk Anda aplikasikan dan membantu membuat keseharian Anda yang penuh aktifitas menjadi lebih menyenangkan.

Asal tetap kenali ketahanan tubuh Anda akan kopi. Minumlah kopi secukupnya dan jangan minum kopi berlebihan karena efeknya justru akan sangat tidak menyenangkan. Sebaiknya minum kopi setelah setidaknya makan sesuatu sebelumnya. Hindari minum kopi dalam keadaan perut benar-benar kosong.

Selamat mencoba dan menjalani hidup lebih menyenangkan. Have a nice day. ;)

Jumat, 12 Oktober 2012

Kampoeng Kopi Banaran

Cerita ini merupakan bagian dari perjalanan saya mengenal kopi di pulau Jawa (4-10 Juli 2012), tepatnya 7 Juli 2012.

Kampoeng Kopi Banaran

Kampoeng Kopi Banaran ini merupakan agrowisata yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero). Terletak di Areal Perkebunan Kopi tepatnya di Jl. Raya Bawen-Solo Km.1,5, Indonesia. Area perkebunan kopi ini memiliki ketinggian 480 – 600m dpl dengan suhu udara cukup sejuk antara 23ºC - 27º C.

Tempat ini memiliki banyak fasilitas sehingga cocok untuk dijadikan pilihan yang sangat seru untuk berlibur bersama keluarga atau teman-teman.

Fasilitas Kampoeng Kopi Banaran

Fasilitas yang menurut saya paling seru di sini adalah Kereta Wisatanya. Dengan biaya Rp.50.000,- per orang. Kita bisa mengelilingi kebun kopi dengan menaiki kereta wisata sambil menikmati pemandangan alam yang indah. Perjalanan mengelilingi kebun kopi Banaran sangat menyenangkan, apalagi sepanjang perjalanan mengelilingi kebun kopi, kita juga dapat melihat pemandangan indah Rawa Pening, dan Gunung Telomoyo. Bila cuaca sedang cerah, kita juga bisa melihat Gunung Merbabu.

Kereta Wisata Kampoeng Kopi Banaran

Pemandangan Rawa Pening Dilihat Dari Kebun Kopi Banaran

Kebun kopi Banaran ini luasnya sekitar 400 hektar. Tanaman kopi yang ditanam di sini seluruhnya adalah jenis Robusta. Terdapat 1500 tanaman kopi dengan pohon Melanding sebagai pohon pelindungnya. Terdapat pohon pelindung lain yaitu Sengon yang masih dalam percobaan. Di kebun ini juga ditanami pohon karet yang produktif, pohon buah-buahan lokal seperti jeruk, dan pohon coklat sebagai pelengkap (tidak produktif).

Robusta Banaran

Setelah lelah mengelilingi kebun kopi, kita bisa bersantai sambil menikmati kopi Bandaran di Coffee House Kampoeng Kopi Banaran. Pada nomor meja, ada kata-kata yang mengusik saya mengenai pilihan akan menu-menu di sini berdasarkan citra diri dan personality pemesannya.

Selera Personal

Pada kunjungan ke Coffee House Banaran kali ini, saya memesan Banaran Black Coffee, yaitu Ekstrak kopi grade 1 Java Robusta Coffee seharga Rp.16.000,-. Kopinya lebih pekat tanpa ampas, dan terdapat sedikit busa kopi. Warna putih kecoklatan adalah busa kopi yang menutupi warna air seduhan kopi yang hitam. Memang biasanya terdapat sedikit busa kopi, pada kopi yang dibuat dengan mesin espresso. Kopi robusta yang terasa chocolaty dan ber-body medium ini, meninggalkan after taste yang long bitter.

Banaran Black Coffee

Keinginan untuk masih ingin bersantai lebih lama dan merasakan lagi kopinya, membuat saya memesan kopi lagi. Saya mencoba Banaran Spesial, seharga Rp.7.500,-.

Banaran Spesial

Ekstrak kopi pekat tanpa ampas Banaran Spesial ini rasanya sama dengan Banaran Black Coffee namun terasa sedikit lebih light, dan lebih sweet. Tebakan saya, hal ini mungkin dikarenakan Banaran Black Coffee dibuat dengan mesin espresso sehingga membuat karakter pahit kopi robustanya lebih terasa. Sedangkan, Banaran Spesial ini mungkin diseduh dengan kertas filter, sehingga menyebabkan rasa sweet yang tertinggal sedikit pada kopinya.

Pisang Goreng Madu

Daaan... Pisang Goreng Madu adalah cemilan favorit saya di Coffee House Banaran ini (sampai nambah 2x). Cemilan seharga Rp.8.000,- ini adalah pisang goreng yang dioles madu, dan ditambah buah cherry. Sangat cocok dinikmati bersama hangat dan nikmatnya kopi Banaran.

Kopi Banaran

Anda juga dapat membawa Kopi Banaran ini pulang untuk dapat dinikmati di rumah atau sebagai oleh-oleh.

Cerita Perjalanan ke Kampoeng Kopi Banaran

Kampoeng Kopi Banaran, perjalanan menemui dan mengenal kopi yang benar-benar menyenangkan.

Fakta Kopi

Jumat, 14 September 2012

Bali Coffee, Semerbak Coffee Premium

Pagi ini saya mencoba kopi yang sangat unik yang membuat saya langsung bersemangat ingin menulisnya. Saya tergerak ingin menulisnya karena saya sangat suka keunikan rasanya, sangat pas di lidah saya. Saat ini pun sensasi menyeruputnya masih berbekas di ingatan saya. Kopi ini adalah Bali Coffee, Kopi Tubruk Semerbak Coffee.

Bali Coffee, Semerbak Coffee Premium

Pada labelnya dituliskan Kopi Tubruk Semerbak Coffee ini terbuat dari biji kopi pilihan kualitas tinggi dari perkebunan di Indonesia. Biji kopi arabica dan robusta disangrai dan diolah secara profesional untuk menghasilkan aroma yang kaya dan rasa yang nikmat. Diproduksi oleh PT.Dwimitra Semerbak Artamulia, Depok, West Java, Indonesia. www.SemerbakCoffeeStore.com

Kopi ini sebenarnya sudah merupakan percampuran dari kopi bubuk, gula, creamer, dan flavor. Walaupun saya adalah seorang yang lebih menyukai minum kopi murni tanpa campuran apapun, namun kadangkala saya juga sering mencoba-coba campuran hidangan minuman kopi yang menurut saya menarik dan tidak ada salahnya untuk dicoba. Menurut saya, kopi ini rasanya unik, menarik, asam kopi Balinya terasa, rasanya seperti jeruk bercampur dengan flavor chocolaty dan body coffee yang medium bold. After taste nya yang light bercampur dengan rasa gula dan creamer membuat sensasi meminumnya tidak membosankan.

Bali Coffee, Semerbak Coffee Premium 2

Selera bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan. Saya memang belum menjadi penguji rasa kopi bersertifikat, tapi itulah gambaran rasa kopi ini yang saya coba citrakan dalam kata-kata. Tidak ada salahnya apabila suatu hari Anda juga ikut mencobanya.

Rabu, 29 Agustus 2012

Langsing dan Sehat dengan Kopi

Coffee Is My Life Style copy

Tulisan ini adalah pengalaman saya sendiri tentang perjuangan saya untuk menjadi langsing. Jujur, dulu saya memang pernah mencoba berbagai cara untuk menjadi langsing, mulai dari mencoba berbagai obat-obatan pelangsing, akupuntur, suntik langsing, hingga tanam benang langsing. Namun yang saya dapatkan hanyalah berat badan saya kembali lagi dengan cepat ke bobot semula.

Tidak hanya itu, ada beberapa efek lanjutan yang tersisa walaupun kita sudah berhenti memakainya. Untuk obat-obatan pelangsing, yang saya rasakan adalah sulit untuk buang air besar (BAB) secara alami selama beberapa hari. Pada minggu-minggu awal saya berhenti mengkonsumsi obat langsing, BAB saya menjadi tidak lancar. Dan saya pun merasa tidak percaya diri akan mampu menahan segala macam cobaan makanan enak yang ada di depan mata saya. Nafsu makan saya menjadi menggila. Butuh keinginan yang kuat untuk mengembalikan percaya diri saya dalam menahan segala cobaan makanan enak tersebut. Saya pernah mendengar cerita, banyak para pengkonsumsi obat langsing yang beresiko tinggi terkena penyakit parkinson pada saat usianya di atas 40 tahun. (http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Parkinson)

Akupuntur dan penyuntikan membuat sekujur tubuh saya menjadi lebam kebiruan yang cukup lama dihilangkan. Efek akupuntur dan suntik dalam membuat tubuh langsing tidak dapat terlalu lama, hanya sekitar tiga hari. Selama tiga hari berat badan saya memang turun dan nafsu makan menjadi berkurang. Namun, setelah itu balas dendam lah yang terjadi. Nafsu makan menjadi menggila, belum lagi efek biru lebam yang tidak kunjung hilang.

Untuk tanam benang langsing, metodenya adalah ditanamnya sejenis benang protein di bawah kulit pada titik-titik akupuntur. Metode ini memberi efek yang lebih lama daripada akupuntur. Benang-benang protein tadi lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya menyatu dengan tubuh. Namun,yang saya rasakan, metode ini tidak hanya meninggalkan efek kebiruan pada kulit, tapi parahnya efek yang aneh saya rasakan juga pada jaringan otot saya. Untuk beberapa minggu, setiap saya mengubah posisi tubuh saya dari posisi duduk ke posisi berdiri, saya merasa selalu seperti 'kesetrum' atau tersengat listrik pada kaki kiri yang ditanam benang langsing. Mungkin hal ini dikarenakan terjadi kesalahan saat benang langsing ditanam. Saya merasa sangat tersiksa sekali saat itu, sampai-sampai saya harus bolak balik ke tukang urut.

Langsing dan Sehat dengan Kopi

Photo di atas adalah photo bersama kekasih saya sebelum saya langsing. Saat itu berat badan saya sekitar 70 kg dengan tinggi badan 176 cm.

Ya, pengalaman memang guru yang paling berharga, dan kesalahan adalah pukulan yang paling 'menohok'. Akankah Anda mencoba janji-janji semu yang menjanjikan jalan pintas itu? Sebaiknya tidak perlu Anda coba, karena itulah tujuan saya menulis artikel ini. Tidak ada hal yang instan, bahkan kopi instan pun butuh waktu riset bertahun-tahun hingga dapat dinikmati instan oleh penikmatnya. Easy come, easy go. Jalan yang mudah hanyalah jalan buntu.

Saya pun akhirnya bertemu dengan sahabat lama saya. Sahabat yang saya sepelekan cukup lama. Sahabat yang semakin saya mencari tahu tentangnya, semakin saya mencintainya. Sahabat saya itu adalah kopi.

Sebenarnya sudah cukup lama saya menjadi penikmat kopi, yaitu sekitar kelas 6 SD (Sekolah Dasar), saat sedang gencar-gencarnya belajar untuk ujian masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama). Saya mulai dengan kopi instan. Kopi saya harus dicampurkan gula, atau saya tidak dapat meminumnya karena terlalu pahit.

Namun saat ini saya tersadar, ternyata kopi dapat lebih kita kenali keistimewaannya jika kita meminumnya tanpa gula. Dan kopi tanpa gula ternyata memang sangat efektif untuk membuat tubuh kita menjadi langsing. Saya selalu memulai hari dengan secangkir kopi. Saya biasa meminumnya saat sarapan bersama dengan menu makanan yang lain. Usahakan jangan langsung meneguk kopi saat perut masih dalam keadaan kosong sama sekali.

Kopi sangat baik untuk diminum sebelum beraktifitas, atau sebelum berolahraga. Pasalnya, kopi dapat membuat kita lebih berenergi dan bersemangat saat beraktifitas. Kafein pada kopi dapat membantu membakar lemak dan meningkatkan metabolisme tubuh kita. Kopi mampu melancarkan buang air besar (BAB). Selain itu, Kopi juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit parkinson, dan kanker payudara. Demi tubuh langsing Anda, cobalah untuk meminumnya tanpa gula.

Ketahanan tubuh seseorang akan kafein memang berbeda-beda. Ada yang kuat meminum kopi, ada pula yang tidak. Saya sendiri biasa minum kopi tanpa gula 1-2 cangkir sehari. Berat badan saya pun sekarang sudah turun menjadi 52 kg dengan tinggi badan 176 cm. Saya menyarankan, janganlah minum kopi berlebihan, karena efek kafeinnya yang menguntungkan justru akan merugikan jika dikonsumsi berlebihan. Tanda yang dirasakan jika kita mengkonsumsi kopi berlebihan adalah : terasa pusing, mual, jantung berdebar, dan gelisah. Jika sudah merasakan salah satu diantaranya, pertanda kopi sudah lebih dari cukup untuk dikonsumsi hari ini. Anda dapat kembali mengkonsumsi kopi lagi keesokan harinya setelah kondisi tubuh Anda dirasakan lebih baik.

Dengarkan tubuh Anda, jangan memaksakan diri. Seimbangkan diet Anda dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik, berolahraga, dan istirahat yang cukup. Seseorang yang tidak mampu mengendalikan makanannya, ia hampir tidak dapat mengendalikan segalanya. Jadi, kuatkanlah tekad Anda untuk mendapatkan tubuh idaman yang langsing dan sehat.

Langsing dan Sehat dengan Kopi 2

Selasa, 28 Agustus 2012

Membedakan Kopi Luwak, Asli atau Palsu

*Photo diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Kopi_Luwak

Luwak, berasal dari bahasa suku Jawa. Luwak merupakan hewan sejenis musang yang juga menyukai buah kopi yang sudah matang berwarna merah. Pencernaan hewan luwak ini kurang sempurna, karenanya biji kopi yang telah dimakannya akan dikeluarkan lagi bersama fesesnya (kotorannya). Biji kopi ini merupakan biji kopi pilihan yang telah melewati proses fermentasi yang berbeda di tubuh luwak. Itulah mengapa Kopi Luwak ini memiliki cita rasa istimewa yang berbeda dibandingkan kopi biasa.

Kopi Luwak saat ini merupakan kopi termahal di dunia. Kopi yang pertama dikenal berasal dari Indonesia ini harganya dapat mencapai jutaan rupiah. Jangan mudah terkecoh dengan sebutan Kopi Luwak, karena saat ini banyak beredar Kopi Luwak palsu di pasaran. Modusnya adalah dengan menggunakan biji kopi biasa yang masih berkulit tanduk, lalu ditambahkan dengan bahan yang agak berbau, zat perekat, dan kotoran. Setelah itu, campuran tersebut dimasukkan ke dalam slang berdiameter 2-4 cm, lalu dikeluarkan kembali. Teknik tersebut dilakukan untuk mengesankan bahwa kopi tersebut adalah benar-benar yang berasal dari hasil feses (kotoran) hewan luwak. Banyak konsumen yang terkecoh, karena itu kita harus selalu waspada.

Berikut ciri-ciri fisik biji Kopi Luwak yang asli :
1. Perhatikan bahwa kopi yang masih berkulit tanduk berwarna kuning kecokelatan dan relatif homogen.
2. Setelah kulit tanduk dan kulit ari dikupas, biasanya terlihat biji hijau agak mengkilap. Biji hijau tersebut kelihatan lebih padat. Untuk jenis robusta akan menyerupai warna biji arabika, kecuali bagian center cut dan perutnya.
3. Biji kopi luwak relatif lebih berat dari pada jenis biji kopi biasa.
4. Jika biji kopi dimasukkan ke dalam air, semua biji kopi akan tenggelam.

Berdasarkan referensi dari internet, saat ini telah ditemukan enzim tiruan yang menyerupai enzim Luwak untuk memproduksi Kopi Luwak. Namun pastinya, proses yang paling alami adalah yang terbaik.

Membedakan Kopi Luwak, Asli atau Palsu


Referensi :
Buku:
Panggabean, Edy, Mengeruk Untung dari Bisnis Kopi Luwak, Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2011

Internet:
http://en.wikipedia.org/wiki/Kopi_Luwak

Minggu, 12 Agustus 2012

Kopi Aroma, Bandung (Bagian 3)

Cerita ini merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu
Kopi Aroma, Bandung (Bagian 1)
Kopi Aroma, Bandung (Bagian 2)

Kopi Aroma 250 Gram

Untuk kopi yang sangat istimewa ini pun dijual dengan harga yang terjangkau yaitu Rp.12.500,- untuk Kopi Robusta 250 gram, dan Rp.17.500,- untuk Kopi Mokka Arabika 250 gram. Pak Widya bilang, "Kopi saya cukup terjangkau harganya, karena tidak ada perantara dan tidak mengenal korupsi, saya jujur menjual kopi dengan harga selayaknya berapa ia harus dijual".

Pak Widya tidak menyarankan untuk membelinya langsung dalam jumlah banyak, cukup untuk konsumsi seminggu agar kondisi kopi yang untuk diminum masih tetap terjaga keistimewaannya. Bahkan tiap orang hanya boleh membeli maksimal 10 kg per harinya.
Saya pun membeli beberapa kopi Mokka Arabika dan Robustanya untuk konsumsi saya dan oleh-oleh untuk beberapa teman.

Sesampainya di rumah, saya pun langsung memasukkan kopinya ke dalam toples kedap udara, sesuai petunjuk berbahasa Indonesia ejaan lama yang terdapat pada bungkus kertas kemasannya. Akhirnya waktunya merasakan nikmatnya Kopi Aroma.

Nikmatnya Kopi Aroma_Mokka Arabika

Harum kopi Mokka Arabikanya setelah digiling sangat luar biasa. Menurut indra saya yang awam, saya merasakan aroma coklat, manis, dan rempah-rempah.
Saking senangnya saya coba kopinya dalam berbagai cara penyajian, sambil belajar membuat kopi. Kopinya dibuat espresso, disaring menggunakan filter, atau di tubruk seduh langsung dengan air panas. Saya mencoba menggambarkan menurut indra saya yang awam, rasa nya chocolaty, herbs, dan earthy. Body nya light. Tingkat keasamannya rendah-medium. Dan yang paling membuat saya ingat kopi hasil panggangan Pak Widya ini adalah aftertaste nya yang long lasting,yaitu bitter-sour.

Untuk Robustanya, sekali lagi saya mencoba menggambarkan menurut indra saya yang awam : aroma dan rasanya earthy, herbs. Body nya light. Aftertaste long lasting bitter. Dan kopinya bukanlah jenis kopi yang mudah membuat pusing atau mual, namun tetap mampu membuat peminumnya segar dan terjaga.

Ampas Kopi Aroma pada Kertas Penyaring

Semakin saya tahu proses estafet kopi yang begitu panjang, butuh kerja keras, kesabaran, dan kelembutan, saya semakin mencintai dan menghargai kopi ataupun hal kecil lainnya di dunia ini.

Terimakasih Pak Widya untuk kejujuran, kesederhanaan, dan kerendahan hati yang telah diperlihatkan dan disampaikan. Walaupun hanya pertemuan yang singkat, tapi sangat berkesan. Ada kata-kata yang diucapkan Pak Widya waktu itu, yang juga sangat berkesan bagi saya, "Hidup ini yang penting adalah jujur, tanggung jawab sama yang di Atas (Tuhan), jadi kita bisa hidup dengan tenang, kapan pun kita dipanggil oleh-Nya kita akan siap".

Kopi Aroma, Bandung (Bagian 2)

Cerita ini merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu Kopi Aroma, Bandung (Bagian 1)

Pabrik Kopi Aroma 1

Di halaman belakang pabrik, biji kopi hijau yang baru datang dari daerahnya dijemur dengan cara tradisional di bawah sinar matahari selama 3-4 hari, sampai kadar air kopi mencapai 9-10%. Kemudian kopi disimpan di gudang selama 8 tahun untuk kopi Arabika dan 5 tahun untuk kopi Robusta. Tujuan mengapa kopinya harus disimpan selama itu adalah agar asam yang ada di kopi bisa hilang, jadi meskipun kopinya diminum sebelum makan, tidak akan menyebabkan sakit perut. Proses penyimpanan selama itu juga membuat kadar kafein yang terdapat pada kopi semakin rendah dan cita rasa kopi semakin mantab. "Simple, but patient", kata Pak Widya.

Kopi Dijemur di Halaman Belakang

.

.

.

Setelah 5-8 tahun di gudang, kopi langsung di panggang dengan alat panggang kopi yang sudah dipakai sejak tahun 1936. Lama memanggang Kopi Aroma adalah sekitar 2 jam. Alat panggang ini masih menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya. Kayu yang digunakan adalah kayu karet. Kayu karet ini digunakan karena asapnya memberikan efek berupa aroma khusus terhadap kopi yang dipanggang. Itulah mengapa Pabrik Kopi Aroma selalu menyediakan kopi matang berkualitas internasional.

Alat Roasting Kopi Aroma

.

Pabrik kopi aroma memanggang kopinya setiap hari. Untuk memberikan kualitas kopi yang terbaik, kopi yang dijual di sini adalah kopi yang baru dipanggang.

Masih ada cerita selanjutnya mengenai Kopi Aroma di Kopi Aroma, Bandung (Bagian 3)

Kopi Aroma, Bandung (Bagian 1)

Cerita ini merupakan bagian dari perjalanan saya mengenal kopi di pulau Jawa (4-10 Juli 2012)

Ini adalah perjalanan saya pertama kalinya ke Kopi Aroma Bandung. Pertama kali sepertinya saya datang terlalu sore, pukul 16.00, dan ternyata tokonya sudah tutup. Toko Kopi Aroma ini beroperasi setiap hari dari pukul 8.00 hingga 15.00 WIB.

Saya tercengang melihat bangunan Toko Kopi Aroma ini, kondisi bangunannya sangat tua, berlokasi di area Pasar Baru, di jalan Banceuy 51, Bandung. Untuk menyenangkan hati saya yang lara karena belum berhasil mengunjungi Toko Kopi Aroma hari itu, saya mengambil photo bangunannya yang tua ini. Ternyata bangunan yang merupakan salah satu warisan langgam arsitektur Art Deco ini dilindungi oleh pemerintah setempat. Oleh karena itu, tidak boleh dimodifikasi. Keadaan bangunan ini masih tetap sama bentuknya sejak tahun 1930an, dengan cat putih yang sudah semakin lapuk termakan usia.

Toko Kopi Aroma Sudah Tutup Sore Hari

Keesokan harinya (10 Juli 2012) saya datang lebih pagi, pukul 10.00. Saat saya datang, saya merasa beruntung karena kebetulan Pak Widya Pratama pemilik toko ini sedang berada di area tempat pelanggan mengantri. Sebelum saya bertemu dengan Pak Widya, kebetulan saat itu ada seseorang yang mungkin hendak berurusan dengan Pak Widya, bercerita "Itu namanya Pak Widya, pemilik toko ini, dan dia memasak sendiri kopinya karena belum berani menyerahkannya pada pegawainya". Saat itu pun saya tau bahwa pemiliknya bernama Pak Widya dan saya memberanikan diri menyapanya. Pak Widya pun mempersilakan saya untuk masuk ke dalam toko yang sekaligus pabrik ini, untuk melihat langsung tempat penyimpanan kopi-kopinya dan bagaimana Kopi Aroma ini melalui kesempurnaan proses hingga akhirnya bisa dibawa pulang oleh pelanggan.

.

Sejarahnya, Koffie Fabriek Aroma ini dulunya dibangun oleh ayah kandung Pak Widya Pratama Tanara bernama Tan Houw Sian. Dulu, sebelum membuka usaha Kopi Aroma ini, Tan Houw Sian sempat bekerja 10 tahun di pabrik kopi milik Belanda.

Interior di Dalam Toko Kopi Aroma

Pak Widya Pratama (Pemilik Kopi Aroma)

Keistimewaan yang melegenda dari Kopi Aroma ini ialah aroma dan cita rasanya kopinya. Menurut saya yang masih awam ini, belum diseduh saja saya dapat mencium aroma kopinya yang sungguh harum coklat yang berpadu dengan rempah-rempah. Benar-benar kopi yang tak dapat terlupakan.

Keistimewaan Kopi Aroma ini tercipta melalui kesempurnaan proses yang juga istimewa. Buah kopinya saat masih di kebun di petik merah. Untuk Mokka Arabika merupakan percampuran dari kopi arabika andalan seperti kopi dari Aceh, Toraja, Jawa, Bali, dan Timor. Untuk Robusta merupakan percampuran dari keistimewaan kopi Robusta Sumatera yang wangi dan kopi Robusta Jawa yang pulen. Begitulah cerita Pak Widya kepada saya mengenai dari tanah mana asal kopinya ditanam.

Simak cerita selanjutnya mengenai Kopi Aroma di Kopi Aroma, Bandung (Bagian 2)

Sabtu, 28 Juli 2012

Minum Kopi di Bulan Ramadhan

Kopi Aroma


Akhirnya tiba juga bulan Ramadhan. Saatnya kita berpuasa selama sebulan penuh.

Saya ingin selalu ngopi saat berpuasa tapi banyak yang bilang minum kopi pada saat berpuasa dapat membuat dehidrasi. Sempat beberapa hari di awal puasa saya tidak ngopi karena takut merasa haus saat berpuasa, tapi akhirnya saya tetap tergiur untuk minum kopi dan mulai tetap ngopi pada saat sahur dan buka. Dan yang saya rasaan saya malah merasa lebih segar saat berpuasa, tidak merasa haus dan dehidrasi. Bahkan saya bisa lebih semangat dalam beraktifitas dan beribadah. Saya pikir, mungkin bisa jadi ini ada pengaruhnya dengan sugesti.

Yang saya tahu memang ketahanan tubuh akan kafein berbeda-beda pada tiap orang. Ada orang yang bisa merasa kalang kabut jantung berdebar kencang, sulit tidur, pusing, mual, sakit perut walaupun baru minum sedikit kopi. Tapi ada juga yang baik-baik dan tenang-tenang saja walaupun sudah minum kopi robusta 4 gelas dalam sehari. Wowww, saya pun tidak sampai sekuat itu minum kopi. Walaupun saya pencinta kopi, tapi saya selalu berprinsip lebih baik minum kopi tidak berlebihan tiap hari untuk merasa sehat,segar dan bugar daripada minum kopi berlebihan hingga sakit dan tidak dapat minum kopi lagi dalam jangka waktu yang cukup lama. Dan memang sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.

Karena penasaran saya mulai mencari tahu, aman tidak sih minum kopi saat berpuasa. Dan ternyata banyak penelitian yang membuktikan hal yang berbeda-beda. Ada pula yang membuktikan bahwa konsumsi kafein tidak signifikan mempengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan. Ini juga disebabkan karena efek kafein pada tiap orang berbeda-beda. Terdapat juga penelitian lain yang mengatakan bahwa jumlah kafein yang berlebihan (lebih dari 360 mg, yaitu kira-kira sekitar 4-5 gelas kopi) baru akan mempengaruhi jumlah keluarnya urin. Terdapat juga penelitian lain yang mengatakan bahwa kafein dapat meningkatkan laju urinasi pada seseorang tergantung kondisi per-orang apakah kafein dikonsumsi secara rutin atau sesekali tapi banyak. Jika orang tersebut mengkonsumsi kafein secara rutin, tubuhnya akan lebih beradaptasi dengan efek yang dapat disebabkan oleh kafein.

Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil. Tidak perlu khawatir minum kopi saat berpuasa, asal jangan berlebihan. Selamat berpuasa. :)

Kamis, 19 Juli 2012

Kopi Joss Lek Man (Yogyakarta, Indonesia)

My Java Coffee Tour (Part 1, July 4th - 10th 2012)

Every day is holiday for me. I do what I like, full time. Beberapa waktu lalu saya memutuskan untuk melakukan perjalanan di sekitar pulau Jawa, Indonesia. Walaupun saya pergi seorang diri, itu sama sekali tidak memupuskan semangat saya dalam melakukan perjalanan untuk mengenal kopi lebih jauh lagi. Perjalanan ini saya namakan "My Java Coffee Tour"

Dari Jakarta, saya meluncur ke Yogyakarta dengan kereta. Seperti di tiap daerah, kopi selalu punya cerita, begitu pula di Yogyakarta. Dan yang paling unik yang tidak boleh terlewatkan adalah Kopi Joss Lek Man, yang terletak di dekat stasiun Tugu. Di sekitar Kopi Joss Lek Man ini banyak juga pedagang yang menjual Kopi Joss. Tapi jika ingin yang benar-benar otentik dan original kopi joss nya, jangan mudah terkecoh, Kopi Joss Lek Man inilah pendahulu yang paling asli.

Angkringan Kopi Joss Lek Man


Lek Man yang bernama asli Siswo Raharjo merupakan putra Mbah Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an. Warung berkonsep angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lek Man tahun 1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain.

Teko Lek Man


Tempat ini sangat sederhana, layaknya angkringan-angkringan di pinggir jalan. Peralatan-peralatan memasak, baik teko, piring dan lainnya pun sangat sederhana. Namun pengunjungnya sangatlah ramai. Itu pun saya datang lebih awal sekitar pukul 16.00 wib, dimana angringan-angkringan lainnya di sekitar angkringan Lek Man ini masih belum dibuka. Namun pengunjung angkringan Lek Man sudah sangat ramai. Angkringan ini akan lebih sangat ramai lagi pengunjungnya ketika malam hari.

Tiupan Lek Man


Kopi yang dipakai Lek Man adalah kopi Robusta yang Lek Man beli dari penjual kopi langganannya di pasar. Dan arang yang dimasukkan ke dalam kopi ini adalah arang yang benar-benar membara yang dibakar di peralatan sederhana miliknya.

Kopinya dibuat dengan cara sederhana, kopi bubuk dan gula dicampur bersama dengan air panas lalu diaduk. Arang yang diambil dari tempat pembakarannya, ditiup terlebih dahulu guna mengurangi abu dari arang dan membuat arang menjadi lebih membara, kemudian langsung dicelupkan ke dalam kopi.

Arang Siap Masuk Kopi Joss


Arang Masuk Kopi Joss


Begitu arang membara tadi masuk ke dalam kopi, otomatis air dari kopi yang telah diseduh akan mematikan bara dari arang sehingga menghasilkan kepulan asap kopi joss yang khas.

kopi joss berasap


Tak perlu ragu dan takut sakit perut bila meminum kopi bercampur arang membara ini, karena ternyata ide memasukkan arang ke dalam kopi ini sudah ada sejak jaman nenek moyang. Konon katanya Raja-Raja Jawa sangat menyukainya dan biasanya diminum untuk mengobati sakit perut karena dipercaya mampu menyerap racun-racun di dalam perut. Katanya,jika kita mencelupkan arang ke dalam air berkaporit tinggi, kaporitnya akan segera terserap oleh arang. Dan menurut penelitian mahasiswa Universitas Gadjah Mada(UGM),ternyata arang mampu menyerap kafein yang ada pada kopi.

Kopi Joss Lek Man


Di kalangan pencinta kopi international, Kopi Joss sudah dikenal melegenda karena Kopi Joss ini pun sering hadir di kompetisi-kompetisi barista international.
Jadi bagi Anda yang belum pernah mencicipi bagaimana uniknya Kopi Joss, jangan lupa mencicipinya bila berkunjung ke Yogyakarta, Indonesia.

Rabu, 27 Juni 2012

Guess Someone's Personality Through Their Coffee

Guess Someone's Personality Through Their Coffee

Coffee is not just the smell and taste of pleasure that contained in it, but we can guess a person's personality from their favorite coffee.

This is of course only as entertainment because each person has a very complex personality, but it's a great of fun. As entertainment, I often try to guess my friend's personality when in the coffee shop.

The espresso drinker :
They are usually a moody people, hard worker, good leader and quick in completing their works. Those people are stubborn. They are adventurous and they are a new experiences hunters.

The black coffee drinker :
They are usually a quiet people, prefer to be alone, simple, minimalism, and to the point. They are someone who is rather difficult to approach but they can become a good friend, sincere, and loyal.

The latte drinker:
The latte drinker usually people who have a good sense of fashion and very concerned about his/her appearance. They are friendly, cheerful, a little bit childish, and they usually have a good sense of humor.

The cappuccino drinker:
I think they are usually people who pay attention to detail. They have a lot of imagination, and they love the beauty and art. They are a strong person but able to demonstrate their strength in softness. They always able to enjoy the situation, whatever happens in their lives.

The instant coffee drinker:
They are usually a cheerful, relaxed, simple, do not like to bother with difficult things. They like the surely things, and do not really like to take risks. They do not like ostentatious people. In their careers, they usually prefer a definite career rather than try something which is uncertain.

The decaffeinated coffee drinker :
They are usually people who have a high discipline, meticulous, picky and very concerned about health. Particularly concerned with the opinions of others. Have a high vigilance. They like the safe enjoyment. They do not like taking risks and strictly avoid regret.

The frappuccino drinker :
They are the ones who really follow trends and like to be a trend setter. They always up to date. They are really enjoyed to be the attention of others. They are cheerful and always in groups with their friends who are frappuccino drinkers if going to somewhere.

*image latte and frappuccino at the top right corner were taken from the internet

Sabtu, 16 Juni 2012

Get Beautiful Skin With Coffee

Get Beautiful Skin With Coffee

Coffee comes with myriad of benefits that are good for health and beauty. Start the day with a cup of coffee can increase spirit, better concentration at work, and I even believe that coffee can increase my confidence. We can also use coffee as ingredients for beauty. Such as Hawaii, Bali, and South America for many years ago have been familiar the benefits of coffee and use it for their beauty treatments. This is due to the research content is found in coffee is very good for the skin.

Coffee also has a wonderful benefit for your skin because it can lighten and brighten you skin. It also has anti inflammatory factors and you can use the coffee as a body scrub even at home. Caffeine can tighten your skin that is perfect to reduce occurrence of wrinkles and skin sagging. It is also by several spa treatment centers as an overall facial treatment. It can firm cellulite and reduce skin pigmentation. Coffee can really makes a person beautiful. Aside from making your day brighter, you can also brighten up your skin by using coffee as a beauty secret and regimen.

How to use :
- Mix the coffee powder with warm water / rose water / honey
- Add olive oil if necessary
- Add avocado if necessary
- Add a teaspoon of salt, if necessary
- Rub the coffee scrub with a massage, then let stand for 15 minutes to make the dead cells and dirt lifted.
- Rub gently then rinse with warm water and take a bath as usual.
- Do this treatment at least twice a week to get the optimal results.

It is good to know that there are a lot of benefits that people can get on their cup of coffee. It is a very good beverage that people enjoy every day but you can also use your coffee to treat many skin conditions as you enjoy a cup of coffee every morning. Make your skin glow and bring back the beauty of your skin by having a coffee mixture.

Get ready to have glowing beautiful skin. ;)

Rabu, 13 Juni 2012

The Best Satisfaction of Single-Origin Coffee

The Best Satisfaction of Single-Origin Coffee


What usually people looking for a cup of coffee in addition to the positive effects of caffeine? For me, I'm looking for the satisfaction of a sense of pleasure that coffee can give to me. Aroma, flavor, acidity, body taste , after taste of coffee that come together in a cup of coffee.

If you want to experience the joys of the various types of coffee, just try Indonesian Coffee, because Indonesia has so much kind of single-origin coffee which have the best taste.

Single-Origin Coffee means coffee beans from a specific location. Indonesia is internationally well known as one of the best coffee producing country. It is the best to drink the coffee without sugar as each one has its own unique characteristics, flavor, aroma, and taste.

Some examples of several types of single-origin coffee in Indonesia (taste in medium-dark roast):

- Toraja Arabica Coffee :
Single-origin coffee beans from the Toraja highlands, South Sulawesi.
Aroma : Rich Caramelly
Flavor : Deep, Lemony, Full Flavored
Acidity : Mild
Body : Creamy & Heavy-Bodied
Aftertaste : Strong, Lasting

- Mandheling Arabica Coffee :

Single-origin coffee beans grown in the highlands of the Mandheling tribe in North Sumatra.
Aroma : Spicy, Chocolaty
Flavor : Smooth, Dark-Chocolaty
Acidity : Mild
Body : Creamy
Aftertaste : Rounded, Long-Lasting

- Bali Kintamani Arabica Coffee :
Single-Origin coffee beans from the Kintamani highlands, Bali.
Aroma : Rich Herbal and Floral
Flavor : Lemony, Wild and Eclectic combination
Acidity : Bright
Body : Thick
Aftertaste : Lasting

-Aceh Gayo Arabica Coffee :
Single-Origin coffee beans grown in the Gayo highland, Central Aceh, Northern Sumatra
Aroma : Distinct
Flavor : Natural, Deep, Rich
Acidity : Light
Body : Heavy
Aftertaste : Velvety Chocolate

- Lampung Robusta Coffee :
Single-Origin coffee Bukit Barisan Highland, Lampung Southern Sumatra.
Flavor : Good robusta flavor, Earthy, Nutty
Body : Delicate Strong
Taste : Mild Bitterness

- Wamena Arabica Coffee :
Single-Origin coffee grown in the Wamena, Papua area which is still surrounded with the exotic jungle.
Aroma : Burnt chocolate with a tad of liquorice and apricot
Flavor : Sweet, Butterscotch, Fruit (Mixed ripe berries),Hints of chocolate and tobacco
Acidity : Low
Body : Huge, Heavy
Aftertaste : Good Lasting

There are many others Indonesian Coffees that can give you the best satisfaction and I might describe further in subsequent writings of this blog.
Prepare your taste acuity and feel the varied pleasures of the best Indonesian coffees.

*The review about these coffees are made based on existing coffee at the time. As the other natural products, coffee character will change unless it is a blend of coffee and very good roaster. The author is not responsible if the character of coffee that you drink is different from the results of the author trials. :D